Senin, 23 Juli 2012

Uji Kompetensi Guru



You can’t give what you don’t have (Wayne Dyer)

 Itu berarti bahwa seseorang yang hidupnya tidak tumbuh dan berkembang, sulit untuk mendapat ‘sesuatu’. Bila kita tidak mendapat sesuatu pun maknanya kita tidak mungkin akan memberi. Guru sebuah profesi yang menjadikan seseorang mampu tumbuh terus-menerus. Profesi guru sangat erat dengan beri-memberi, terutama ilmu. Guru yang terampil adalah guru yang jam terbangnya tinggi. Sedangkan guru yang mampu adalah guru yang  penguasaan materinya luas.

Keterampilan mengajar guru akan terus meningkat seiring lamanya mengajar. Asal mau  terus memperbaiki dan meningkatkan How to. Lebih-lebih berkenan menggunakan Kaizen (terus memperbaiki). Ibarat rumus 1 x 10 bukan 10 x 1. Bila 10 x 1 artinya sudah mengajar selama 10 tahun tetapi pengalaman dari 1 tahun. Hal ini bisa menunjukkan kinerja yang kurang baik. Banyak cara bisa dilakukan agar guru lebih terampil dalam mengajar, yaitu:

a.    Tutor sebaya;
b.    Supervisi klinis dan pengembangan;
c.    Observasi;
d.    Problem solving pembelajaran;
e.    Angket siswa;
f.     Tandem guru ahli;
g.    Belajar- praktek.

Setidaknya ada 7 cara yang guru bisa tempuh menjadi lebih baik dari saat ini.

Guru yang memiliki penguasaan materi yang luas akan menjadikan siswa handal. Mengapa? Salah satu indikator guru pengetahuannya luas dan dalam adalah daya jelajah(eksplorasi) bagus. Bagaimana untuk mengetahuinya? Coba ditanya saja. Berapa buku atau halaman dalam seminggu yang telah guru baca? Kalau jawabannya tidak maka siap-siap saja guru tersebut akan stagnan. Berhenti! Jadi keluasan dan kedalaman pengetahuan guru dapat ditempuh dengan cara:

                   1.  Membaca, membaca, dan membaca;
2                  2. Bertanya pada kolega dan pakar;
                                         3. Browshing di internet;
                   4.   Dll.

Profil guru seperti di atas pasti dijamin mengajarnya terampil dan pengetahuannya luas. Ketika ada Uji Kompetensi Guru (bagi yang sudah tersertifikasi)yang akan diadakan pemerintah tidak menjadikan gelisah, atau menolak. Sesuatu yang wajarlah murid saja juga di tes maka guru juga di tes karena sudah mendapat tunjangan. Bagi pemerintah ini sebuah bentuk pertanggungjawaban akan dana yang telah dikeluarkan sebesar Rp 168 trilyun.
Uji kompetensi guru ini bisa meningkatkan unsur fairness dan profesionalisme. Selamat menyiapkan diri para guru dalam UKG. Semoga sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar