You
can’t give what you don’t have (Wayne Dyer)
Itu berarti bahwa seseorang yang hidupnya
tidak tumbuh dan berkembang, sulit untuk mendapat ‘sesuatu’. Bila kita tidak
mendapat sesuatu pun maknanya kita tidak mungkin akan memberi. Guru sebuah
profesi yang menjadikan seseorang mampu tumbuh terus-menerus. Profesi guru
sangat erat dengan beri-memberi, terutama ilmu. Guru yang terampil adalah guru
yang jam terbangnya tinggi. Sedangkan guru yang mampu adalah guru yang penguasaan materinya luas.
Keterampilan
mengajar guru akan terus meningkat seiring lamanya mengajar. Asal mau terus memperbaiki dan meningkatkan How to. Lebih-lebih berkenan menggunakan
Kaizen (terus memperbaiki). Ibarat rumus 1 x 10 bukan 10 x 1. Bila 10 x 1
artinya sudah mengajar selama 10 tahun tetapi pengalaman dari 1 tahun. Hal ini
bisa menunjukkan kinerja yang kurang baik. Banyak cara bisa dilakukan agar guru
lebih terampil dalam mengajar, yaitu:
a.
Tutor sebaya;
b.
Supervisi klinis dan pengembangan;
c.
Observasi;
d.
Problem solving pembelajaran;
e.
Angket siswa;
f.
Tandem guru ahli;
g.
Belajar- praktek.
Setidaknya
ada 7 cara yang guru bisa tempuh menjadi lebih baik dari saat ini.
Guru
yang memiliki penguasaan materi yang luas akan menjadikan siswa handal.
Mengapa? Salah satu indikator guru pengetahuannya luas dan dalam adalah daya
jelajah(eksplorasi) bagus. Bagaimana untuk mengetahuinya? Coba ditanya saja.
Berapa buku atau halaman dalam seminggu yang telah guru baca? Kalau jawabannya
tidak maka siap-siap saja guru tersebut akan stagnan. Berhenti! Jadi keluasan
dan kedalaman pengetahuan guru dapat ditempuh dengan cara:
1. Membaca,
membaca, dan membaca;
2 2. Bertanya
pada kolega dan pakar;
3. Browshing
di internet;
4. Dll.
Profil
guru seperti di atas pasti dijamin mengajarnya terampil dan pengetahuannya
luas. Ketika ada Uji Kompetensi Guru (bagi yang sudah tersertifikasi)yang akan
diadakan pemerintah tidak menjadikan gelisah, atau menolak. Sesuatu yang
wajarlah murid saja juga di tes maka guru juga di tes karena sudah mendapat
tunjangan. Bagi pemerintah ini sebuah bentuk pertanggungjawaban akan dana yang
telah dikeluarkan sebesar Rp 168 trilyun.
Uji
kompetensi guru ini bisa meningkatkan unsur fairness dan profesionalisme.
Selamat menyiapkan diri para guru dalam UKG. Semoga sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar