Sebuah
pengantar tulisan sbb:
“We are trying to be the best human
beings we can be,” says a parent in describing the goals of this Pennsylvania
school. Students in this No Place for Hate school demonstrate amazing skills at
resolving conflicts and display a tolerance much needed in the world today.
Kita
berusaha menjadi manusia yang terbaik yang kita mampu. Sungguh ungkapan yang
bagus dan memotivasi keluar dari salah satu wali murid dari sekolah ini. Kalau
dalam Islam Rasul menyatakan,”Sebaik-baik kamu adalah yang bermanfaat bagi yang
lain. ”we are to be the best people.” It’s a useful person for others.
Beberapa
karakter yang dikembangkan di sekolah dasar ini antara lain:
(Character
Practice)
- Mempraktekkan sebagai warga dunia;demonstrate as global citizenry;
- Respek kepada semua orang;respect for all;
- Mampu tinggal secara damai;ability to settle amicably;
- Membantu pada yang memerlukan.Helping those in need.
Melalui
praktek karakter tersebut, sekolah ingin meraih target bersama “Kebajikan”
Program
ini akan terwujud bila anak mendukungnya termasuk orang tua.
Untuk
proyek damai yaitu program yang bertujuan mengurangi kekerasan melalui peer mediation training, positive
interpersonal skill, and problem solving strategies.
Upaya
sekolah dalam membangun goodness dengan
strategi:
·
Pertemuan kelas
·
Pertemuan pagi
·
Mediasi berpasangan
·
Kegiatan anti penggangguan
Salah
satu pilar karakter adalah dapat dipercaya(trustworthiness)
“When you don’t tell the
truth, you feel doubly guilty- guilty for lying, but really guilty inside
because you’re hiding something.”
Di
sini anak merasakan secara signifikan tentang pilar kehidupan. Mereka memahami
bagaimana dapat berpengaruh dalam perilakunya.
“Character education is
like a shadow… when you are really good, it spreads with you.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar